Monday, February 18, 2013

Our past could be our survival




Sedikit perkongsian bingkisan motivasi dari iluvislam.com artikel.

WE RISE FROM OUR PAST
Penulis: Luqman hakim
Blog karya beliau Curious Luqeem

"People change as time flies, but the memory may remain". - Anonymous
We grow so fast that we didn't flashback at what we do few years back, it may seem that we don't want the memories to haunt us again but there still a good side to this. There is still bits of pieces that we can take from our past memories like experience and momentum. These two would be considered as the main power to our survival, without these two, we may never get back up from falling.
Experience - Knowledge that we gained from action of our past, which will remind us of what should we do correctly the next time if certain situation occurs.
Momentum - Once we fall, our momentum might decline really bad, probably really down that you think you don't have the strength to get back up and all hopes may seemed lost. Nevertheless, be remembered! you still have the chances to rise and set your momentum straight again by gather all your confidence, mental strength and physical strength. (Pray to Him, set your intention (niat) straight and may He guide you to the correct path).
Let us rise and take all the distances memories into experience that we may cherish. Let us ponder into the future, once we rise from the ashes, greater things will come to us for those who are willing to take the risk. Always have in mind that Allah is very near to us, just raise your hand and InsyaAllah, He will help you no matter how big the obstacle is. He will show you the way and maybe the easiest way, but it is up to you to walk and work you way through it.
There is no reward if there is no effort.



You may write me down in history
With your bitter, twisted lies,
You may trod me in the very dirt
But still, like dust, I'll rise.
Does my sassiness upset you?
Why are you beset with gloom?
'Cause I walk like I've got oil wells
Pumping in my living room.
Just like moons and like suns,
With the certainty of tides,
Just like hopes springing high,
Still I'll rise.
Did you want to see me broken?
Bowed head and lowered eyes?
Shoulders falling down like teardrops.
Weakened by my soulful cries.
Does my haughtiness offend you?
Don't you take it awful hard
'Cause I laugh like I've got gold mines
Diggin' in my own back yard.
You may shoot me with your words,
You may cut me with your eyes,
You may kill me with your hatefulness,
But still, like air, I'll rise.
Does my sexiness upset you?
Does it come as a surprise
That I dance like I've got diamonds
At the meeting of my thighs?
Out of the huts of history's shame
I rise
Up from a past that's rooted in pain
I rise
I'm a black ocean, leaping and wide,
Welling and swelling I bear in the tide.
Leaving behind nights of terror and fear
I rise
Into a daybreak that's wondrously clear
I rise
Bringing the gifts that my ancestors gave,
I am the dream and the hope of the slave.
I rise
I rise
I rise.
(Maya Angelou, And Still I Rise?)
 Let your heart and minds speaks for itself, have you grown up yet?

Thursday, June 9, 2011

~ Live life to the fullest....

Quotes Myspace Comments


Live life to the fullest
by Amanda Bradley


If you treasure the beauty
that shows all around you
and try to add some of your own

Enjoy companionship others can give you
yet value yours moment alone

If you honor opinions
that differs from yours
yet stand up for what you believe

Admire the accomplishments others have made
and take pride in what you can achieve

If you love those around you and love yourself too

If your spirit is eager and free
then you know what it means
to live life to the fullest
and be the best 'YOU' you can be!
(^_^)



Quotes Myspace CommentsAlign Center

Thursday, April 7, 2011

....Lambaian Kedamaian Baitullah...

Assalamualaikum...

sudah lama benar ak tidak menjenguk ke blog ini....slalunya blog ni digunakan sbg nukilan utk meluahkan isi hati yg terpendam..mlm ni ak terasa nk berkongsi suatu perasaan yg xpernah ak alami sblum ini..ia berkisar perasaan rindu pd BaitullahNya...

terasa heningnya mlm ini..
angin mlm diluar meniup ke segenap ruang bilik..
kepala mendongak ke langit ada sinar kemilau kerdipan cahaya bintang di atas sana..
perasaan terbuai dgn kedinginan mlm ini, namun begitu, ada suatu perasaan yg bergolak di hati ini..
ia seperti kehilangan sesuatu yang amat dirindui..
suatu perasaan rindu yg amat sgt...

mata dipejamkan, terasa bagaikan masih berada di sana di tempat itu..
masih segar ingatan ini ketika kaki mula menjejakkan kaki di Baitullah itu..
suatu kedamaian dan ketenangan jiwa yg tidak pernah dialami sebelum ini meresap ke lubuk hati..
apabila terpandang tanda kebesaranNya, Kaabah, tiada kata yg dpt diungkapkan hanya memuji kebesaran Ilahi..Subhanallah...Allahuakbar..


air mata terharu penuh kesyukuran mula bercucuran bak air yg bah..
tiada kata yg boleh diungkapkan ketika itu,mulut bagaikan telah tekunci..
terasa begitu kerdil diri ini di sisi Tuhan Yang Maha Besar..
ketika itu hanya setinggi2 kesyukuran dipanjatkan kepada Yang Maha Esa..
kaki melangkah sambil hati bertasbih dan bertauhid kepadaNya..

butir2 ayat bertasbih mengiringi setiap pusingan tawaf..


kicauan burung2 itu menyambut kedatangan..
alunan suara merdu bacaan ayat2 suci Al-Qurannya sungguh meruntun jiwa..
rintihan setiap makhluk di segenap ruang itu mencambahkan lg keinsafan di hati..

rembesan air mata penyesalan menjadi peneman hamba2nya setiap masa..
perasaan tawaduk setiap hamba2nya menjalani ibadah2 seperti tawaf & saie membekas di sanubari..

masing2 dtg dr segenap pelusuk negeri di atas muka bumi ini..
cuma apa yg pasti tujuan nya adalah satu iaitu ingin merebut keredhaan & rahmat dari Nya..
segala-galanya termasuk jasad & roh hanya ingin beribadat kepadaNya..tiada lain!
setiap masa yg ada digunakan sehabis mungkin utk mengenal & mendekatkan diri kepada PenciptaNya..

di sinilah baru mengenal erti pengorbanan Nabi-nabi dan Rasul junjungan..

"Ya Allah, janganlah jadikan masaku ini masa terakhirku dengan BaitullahMu, Kau murahkanlah rezeki kami semoga dpt kembali ke rumah Mu..dan jika ini adalah masa terakhir bagiku, maka gantilah syurga untukku dengan rahmat-Mu wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari segenap yang pengasih.."

Tuesday, August 3, 2010

Pesanan Adam kpd Gadis Kesayangannya.. ^_^

Gadisku…
Sesungguhnya kejadianmu terlalu unik, tercipta daripada tulang rusuk Adam yang bengkok menghiasi taman-taman indah lantas menjadi perhatian sang kumbang. Kau umpama sekuntum bunga, harum aromamu bisa menarik perhatian sang kumbang untuk mendekatimu. Namun…tidak semua bunga senang untuk didekati oleh sang kumbang lantaran duri yang memagari diri, umpama mawar merah, dari kejauhan sudah terhidu akan keharumannya serta panahan warnanya yang terserlah indah mengundang kekaguman kepada sang kumbang..tapi awas..duri yang melingkari dirinya bisa membuatkan sang kumbang berfikir beberapa kali sebelum mendekatinya.

Gadisku…
Aku suka sekirannya kau seperti mawar aspirasi setiap mujahadah. Bentengilah kubu dirimu dengan perasaan malu yang bertunjangkan rasa keimanan dan keindahan taqwa kepada Allah. Hiasilah wajahmu dengan titisan wudhuk. Ingatlah bahawa cirri-ciri seorang wanita solehah ialah dia tidak melihat kepada lelaki dan lelaki tidak melihat kepadanya. Sesuatu yang tertutup itu lebih berharga jika dibandingkan dengan sesuatu yang terdedah…umpama sebutir permata yang didedahkan untuk perhatian umum dengan permata yang diletakkan dalam satu bekas yang tertutup…sudah pasti keinginan diri kuat untuk melihat permata yang tersembunyi rapi tentulah melebihi daripada yang terdedah. Wanita solehah yang taat dan patuh kepada Al-Khaliq dalam melayari liku-liku kehidupannya adalah harapan setiap insan yang bernama Adam. Namun, segalanya memerlukan pengorbanan dan mujahadah yang tinggi kerana bertentangan dengan nafsu serakah yang bersarang di dalam dirimu lebih-lebih lagi ‘title’ gadis yang engkau miliki, sudah pastinya darah mudamu mencabar rasa keimanan yang ada. Namun ingatlah gadisku, sesiapa yang inginkan kebaikan maka Allah pasti akan memudahkan baginya jalan-jalan kearah itu. Yang paling penting gadisku engkau mestilah mempunyai azam, usaha dan istiqamah.
Gadisku…
Akuilah dirimu menjadi fitnah kepada kebanyakan lelaki. Seandainya pakaian malumu kau tanggal dari tubuhmu maka sudah tidak ada lagi perisai yang dapat membentengimu. Sesungguhnya Nabi S.A.W ada mengatakan tentang bahaya dirimu “Tidak ada suatu fitnah yang lebih besar yang lebih bermaharajalela selepas wafatku terhadap kaum lelaki selain fitnah yang berpunca daripada wanita”. Oleh itu gadisku, setiap langkah dan tindakanmu hendaklah berpaksikan kepada Al-Quran dan As-Sunnah. Jangan biarkan orang lain mengeksploitasi dirimu untuk kepentingan tertentu. Sesungguhnya Allah telah mengangkat martabatmu sebaris dengan kaum Adam, kau harapan ummah dalam melahirkan para mujahid dan mujahidah yang bisa menggoncangkan dunia dengan sentuhan lembut tanganmu.

Gadisku…
Dalam hidupmu engkau pastinya ingin disayangi dan menyayangi, itulah fitrah semulajadi setiap insan, namun ramai antara kaummu yang tewas kerana cinta. Bercinta itu tidak salah, tetapi memuja cinta itu yang salah. Ini kerana disebabkan cinta manusia sanggup menjual agama dan kerana cinta juga maruah tergadai. Gejala murtad serta keruntuhan moral muda-mudi sebahagian besarnya kerana cinta. Benarlah sabda Rasullullah S.A.W yang membawa maksud “Sesungguhnya cinta itu buta”. Cinta itu mampu membutakan mata dan hatimu dalam membezakan perkara yang hak dan batil jika engkau meletakkan cinta itu atas dasar nafsu dan bukan kerana Allah S.W.T. Sebelum engkau mendekati cinta, cintailah dirimu terlebih dahulu, mengkaji hakikat kejadianmu yang begitu simbolik, yang berasal daripada setitis air yang tidak beharga lalu mengalami proses pembentukan yang direncanakan oleh Allah S.W.T. Semoga itu mampu melahirkan rasa keagungan dan kehebatan terhadap Allah dan timbul rasa cinta dan kasih kepada Penciptamu.
Gadisku…
Menyintai Allah dan Rasul melebihi cinta terhadap makhluk adalah cinta hakiki dan abadi kerana hati yang pecah dan retak apabila diberikan kepada makhluk pastinya akan bertambah retak dan terburai. Tetapi, apabila hatimu diserah kepada Allah sudah pasti akan bertaut kembali. Dalam usia mudamu, sibukkanlah diri dengan ilmu yang mampu menajamkan akal dan mampu membina sahsiah muslimahmu. Sesungguhnya ilmu itu cahaya dan tidak mampu bertapak dalam hati orang yang melakukan maksiat.

Akhir kalam, terimalah kata-kata seorang ahli sufi iaitu Rabiatul Adawiyah sebagai renungan bersama. “Cintakan manusia itu tidak mewujudkan kabahagian yang hakiki untuk seorang insan dan ia tidak kekal abadi kerana manusia itu sering membuatkan seseorang kecewa, gagal, merasa terseksa. Oleh itu, tiada suatu cinta pun yang dapat membuahkan kebahagian dan kenikmatan yang kekal abadi kecuali cinta kepada pencipta manusia itu sendiri…”

'Sharing is Caring...'

p/s: Copied this link from: iLuvislam.com Discover the Beauty of Islam

Wednesday, January 20, 2010

.... Cerita Si Kerang....

Salam...
entry kali ni nk b'kongsi sbuah crite yg dipostkn oleh my dearest sis which is kak dayang (kredit to dis person)...hehe..this is really a nice story... =)


Ini cerita seekor kerang...

Cerita pengajaran...

Cerita sastera...

Cerita kita.

Seekor makhluk Allah yang hidup dalam dunianya yang tersendiri. Begitu sukar ditafsir oleh pancaindera manusia. Kehidupannya sama seperti kita; seandainya kita adalah kerang.

Angin taufan yang melanda pantai laut Mediteranean bulan itu amat kuat sehingga meniupkan tiupan angin yang bukan kepalang, lalu angin itu ditafsir menjadi gulungan ombak yang menggila sepanjang pantai. Ia takut, risau dengan keselamatannya. Lantas ia tetap menyorok dalam cangkerangnya. Lama ia begitu, biarpun kelaparan tetap bertahan. Tanpa melihat keluar walau sejenak pun. Adakalnya ia bergolek-golek; dek kerana hempasan ombak setinggi langit baginya. Lalu ia berdoa, semoga tetap bertahan.

Kembali muhasabah erti sebuah kehidupan. Terkenang ia akan sebulan yang lalu, pantai itu begitu tenang. Pantai yang terletak di salah sebuah daerah Mesir; Dumyat. Keriangan petang itu bersama rakan-rakannya yang lain masih terasa hingga kini. Tika itu, seluruh ahli keluarganya berkumpul bersama-sama, makan bersama-sama dan gelak ketawa silih berganti. Alangkah riangnya hati. Semua kerang membuka luas cangkerangnya, begitu banyak makanan yang dapat diperoleh. Dia dapat melihat seluruh dunianya; dunia terumbu karang.

Namun kini, segalanya berubah. Ingatkan panas hingga ke petang, namun hujan di tengah hari. Pernah sekali ia cuba melihat keluar dalam ngauman ombak tatkala itu. Astaghfirullah... Segala-galanya hancur, mati dan binasa. matanya terpaku kepada sekujur cangkerang; seolah biasa melihatnya. "Maak!.." Itu sahaja kalimah yang terlafaz pada mulutnya. Dalam linangan air mata ia cuba mendekati tubuh itu. Mati. Tiada apa yang boleh diusahakan. Dia lantas menoleh ke sekelilingnya, segala-galanya hancur! cangkerang siput, kerang dan ketam bergelimpangan di sana-sini. Ia amat takut, trauma melihatnya. Dia lantas pergi dari situ, meninggalkan sekujur tubuh kaku insan tercinta.

Tiba-tiba ia terlihat seekor kerang yang masih teguh cangkerangnya, cantik, indah. Ia cuba mendekati perlahan-lahan, dengan harapan menemukan kerang hidup yang lain. Ombak menghempas lagi. Cepat-cepat ia masuk ke dalam perlindungannya. Setelah reda ia cuba membuka kembali pintu cangkerangnya. "Ya Allah!..." Alangkah terkejutnya ia, kerang tadi yang begitu indah luarannya terbuka luas mulutnya. Hanyir dan busuk. Kelihatan beberapa ekor ulat sedang memamah jasadnya. Ulat itu menggelitik-gelitik. Menggelikan, matanya melihat, otaknya mentafsir lalu meghasilkan satu emosi yang kurang menyenangkan. Ia mual dan termuntah di situ. Kerang itu sedih dan duka. hatiya benar-benar menangis, pilu mengenangkan nasib diri. Lalu atas tikar kesedihan itu ia bermunajat kepada Ilahi. Biar betapa kuat ombak menghempas, ia tetap bertahan. Ya tetap bertahan dalam cangkerangnya.

Begitulah juga kehidupan seorang manusia wahai sahabatku. Kita ini ibarat kerang. Dunia kita ialah pantai. Adakalanya arus laut terlalu tenang, indah, senang dan perlahan. Lantas kita lupa, kita alpa dengan kesenangan yang hanya sementara. Kita juga lupa bahawa kita hanyalah kerang yang lemah, menumpang dalam pentas kehidupan. Sungguh, zaman remaja kita amatlah hebat ombak cabarannya wahai sahabatku, walaupun kita tidak menyedari hakikat ini. Fenomena-fenomea kebejatan sosial dan kehancuran akhlak adakalanya tidak disedari oleh kita.

Jarum-jarum thaghut telah mencucuk hati kita melalui media-media, majalah, surat khabar dan internet. Maka ramai yang hatinya mati, seperti matinya kerang-kerang, siput-siput dan ketam-ketam dalam kisah di atas. Hanyalah bahtera iman yang akan melayarkan kita ke destinasi yang abadi. Perkasakanlah iman dengan al-Quran dan solat malam. Sentiasa berdamping dengan Quran, kerana ia akan menyalakan semangat perjuangan. Manakala solat malam (qiamullail) akan memantapkan hati, meneguhkan jiwa dan melancarkan lidah.

Adakalanya kita perlu beruzlah (mengasingkan diri) dalam cangkerang keimanan kita. Ombak di luar sana amat hebat sahabatku. Berlindunglah dalam cangkerang keimananmu. Semoga hati kita sentiasa bersih dan suci. Kerang itu masih di situ. Berteleku dalam munajatnya di hadapan wajah Tuhan. Kerang itu teguh dan kuat, tatkala yang lain kalah, ia dapat bertahan. Kisah kerang; analogi kehidupan insan. Ada yang kalah dan mati, ada yang hidup dan tetap bertahan. Sekiranya seekor kerang dapat bertahan di pantai ombak ganas yang membinasakan, mampukah kita bertahan dalam arus dunia ?

Wednesday, December 30, 2009

Biarkan Bayu Bertiup Duka,Teruskan Perjalanan Kita

31122009
salam...
agak lama x m'update blog ini..
sempena hari t'akhir thun 2009 ini, sy ingin b'kongsi motivasi yg t'dpt dlm website iluvislam.com....smoge dpt sdikit manfaat drpnya..


Biarkan Bayu Bertiup Duka,Teruskan Perjalanan Kita
www.iluvislam.com
Mohd Shahrul Naim
Editor : GonjengPO

"Langit tidak selalunya cerah, sulam malam tak berbintang, itulah lukisan alam, begitu aturan Tuhan,"

Indah lirik lagunya semerdu suara sang penyanyinya...

Kita perlu menerima bahawa suasana alam sentiasa berubah-ubah,ada kalanya ceria dan ada kalanya muram. Namun,adakah dengan berubahnya suasana alam,pendirian kita juga mesti berubah?(ertinya berubah daripada keinginan untuk mencapai matlamat kepada perasaan malas yang akan membinasakan diri sendiri)

Tahun baru Islam sudah beberapa hari berlalu dan umur kita pula semakin meningkat,sedangkan apabila bertambahnya peningkatan umur maka jangka hayat kita hidup di dunia yang sementara ini semakin hari semakin singkat. Entah esok,entah lusa atau mungkin dalam masa satu saat lagi kita akan dijemput oleh-Nya untuk kembali pulang. Dan tiada sesiapa pun mampu menghindarkan diri daripada kematian sebagaimana firman Allah :

"Tiap-tiap jiwa akan merasai mati dan hanya makhluk jua yang mempunyai jiwa(roh atau dalam bahasa ilmu Ushuluddin dipanggil jauhar) dan roh adalah baru dijadikan-Nya daripada tiada kepada ada,maka yang mati hanya makhluk.Allah tetap Maha Hidup Kekal."

Dalam perjalanan hidup ini, terkadang kita merasa penat dan letih ditambah pula dengan perasaan duka yang melemahkan jiwa,apatah lagi jika apa yang kita inginkan tidak dapat dicapai? Pastinya perasaan sedih dan keputus asaan akan lahir dalam jiwa.

Namun adakah apa yang kita anggap baik untuk kita itu terbaik bagi Allah? Dan mengapa Dia tidak memperkenankan keinginan dan doa yang kita rasakan terbaik untuk kita?

Sebelum persoalan di atas dijawab, ada satu lagi persoalan utama yang perlu kita jawab dahulu.

Siapa yang menjadikan kita?

Pasti jawapannya adalah Allah; Tuhan Pencipta Alam. Jika Allah yang menciptakan kita, maka Dia tahu yang mana baik dan yang mana buruk untuk kita. Oleh yang demikian terjawabnya persoalan di atas. Sesungguhnya setiap kejadian yang berlaku pasti ada hikmah yang terkandung di sebaliknya kerana Allah yang menciptakan kita dan Dia tahu apa yang terbaik dan apa yang akan membinasakan hamba-Nya.

Allah berfirman:

"Mungkin kamu membenci sesuatu padahal itulah yang baik bagimu,dan mungkin kamu suka pada sesuatu padahal bahaya bagimu,dan Allah yang mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."(Surah Al-Baqarah:216)

Selagi sang bayu masih bertiup meskipun hembusan bayunya pilu dan mendukakan, selagi matahari masih memancarkan cahayanya meskipun kadangkala cahayanya suram seketika apabila dilitupi sang awan, kita perlu terus berjalan dan terus berusaha meskipun kita diuji dengan kegagalan, musibah dan ujian yang membuatkan air mata sentiasa mengalir. Teruskan perjalanan kita, insyaAllah selagi mana kita berusaha, berdo'a dan bertawakkal kepada Allah, pasti Dia akan membantu kita.

Sabar adalah sumber kekuatan dan teman sejati kita. Sayyidina Umar Al-Khattab pernah berkata:

"Jika engkau sabar, maka hukum Allah tetap berjalan dan engkau mendapat pahala,dan apabila engkau tidak sabar, tetap berlaku ketentuan Allah sedang engkau berdosa."

Ingatlah bahawa Allah tidak akan membebankan seseorang melainkan apa yang mampu ditanggung oleh hamba-Nya. Pasti setiap takdir yang kita lalui ini menunjukkan bahawa kita mampu menghadapinya.

Begitulah apa yang dihuraikan oleh Dr. Fadzilah Kamsah ketika menasihati seorang lelaki suatu waktu dahulu.

Dan teruskanlah penghijrahan kita ke arah kejayaan dan kegemilangan yang diredhai-Nya, moga-moga perjalanan kita pada tahun ini lebih baik dari tahun-tahun lalu.

Ketika peristiwa hijrah, generasi para kekasih Allah merasai keperitan, kesengsaraan dan kelaparan. Jika mereka yang paling dikasihi Allah itu pun terpaksa bersusah payah merancang dan berkorban demi mendaulatkan Islam, maka sudah tentu kita hari ini perlu bersedia untuk berkorban jika kita benar-benar mencintai agama kita.

Saturday, April 25, 2009

Kawan dan sahabatku di K2, khasnya buat kosmate ku….biologist..

Kawanku,
akhirnya smpai sudah ke episod terakhir kta bersama,
terasa seperti baru semalam sahaja kta melangkah masuk ke menara gading ini,
namun kini,masing-masing menghitung hari untuk kembali ke kampung halaman yang sudah lama ditinggalkan,
kepulangan kali ini bukanlah dengan tangan yang kosong,
tetapi membawa sekali dengan segulung ijazah yang dinanti-nanti,
juga tergalas satu tanggungjawab baru yang dipikul iaitu,
kembali berkhidmat dan mencurah bakti kepada masyarakat.

Sahabatku,
masihkah kalian ingat,
tatkala mula-mula menjejakkan kaki ke menara gading ini,
ketika itu diri ini masih terkapai-kapai mencari hala tuju yang sebenar,
dan ketika itulah kita mula dipertemukan,
bermula daripada saat itu kita bersama-sama dalam melayari pahit maung seorang insan yang bergelar mahasiswa,
jatuh bangun kita sentiasa seiringan dan sejalan,
suka duka kita sentiasa setia bersama,
senda gurau,gelak ketawa kita menjadi pengubat kerinduan,
dan menjadi perangsang yang berkesan dalam memulihkan motivasi diri,
kita hanya bergerak pada stu tujuan,
iaitu untuk mendapatkan segulung ijazah yang didambakan.
Di bumi UPM inilah satu ikatan ukhwah mula terjalin,
dan di tanah K2 ini jugalah menjadi tempat kita bermain dan bergurau senda,
dan ikatan ini makin erat, seerat kasih sayang yang mula bercambah diantara kita,
tetapi lumrah kehidupan,setiap pertemuan pasti ada perpisahan diakhirnya.

Kawanku,sahabatku..
Disini ak menyusun sepuluh jari kemaafan andainya selama kita bersama ini ada tindak-tandukku yang menyakiti dan mengguris hati kalian,
aku adalah insan yang tidak sempurna,
yang hanya bertindak mengikut naluri dan hanya berpaksikan akal seorang hamba dan manusia biasa,
andainya kita tidak berkesempatan bertemu lagi,
cuma hanya satu ku pinta,
biarlah ikatan ukhwah fillah ini kekal sehingga akhir hayat kita,
dan jika ada kerinduan diantara kita nanti,
ingatlah bahawa kita tetap memandang pada bulan yang sama walau dimana jua kita berada,
memori bersama kalian menjadi kenangan terindah bagiku.

“Ukhwah itu dihati walau bersendirian pasti ia menemani,setiap yang manis mampu dikenangi,walau tak dimata kini kerana selamanya ia kekal di dasar hati.”

“Sayangi sebuah perkenalan kerana terciptanya kemesraan,Kenangi sebuah perhubungan kerana disitu terciptanya kerinduan,Hargai kedua-duanya kerana itulah rahmat dari Tuhan.”